KOMENTAR

Rabu, 30 April 2014

Lasem, Kota Tiongkok Kecil yang terlupakan.


Bangunan di Kota Lasem
Siang itu bus yg aku tumpangi melaju kencang di jalan pantura. Menyusur jalan  dari Kota Demak, Kota Pati hingga ke tujuan utama yaitu Kota Lasem.  Seperti  traveling sebelum-belumnya, saya hanya modal info dari internet  saja soal kota yg saya tuju.  Hotel, tempat makan semua saya belom ada info yg  akurat.  Adzan Magrib terdengar keras dari Toa Masjid Agung Kota Lasem.  Bapak2, remaja asik dengan balutan sarung batik serta mengenakan peci dan barisan Ibu2 dengan mengenakan mukena  membuat suasan Kota Lasem nampak agamis.  Sangat sendu menjelang malam itu.
Mau tehe ?
Hotel di Kota Lasem hanya satu (maap saya lupa namanya), dan saya dapat kamar  yg harga 70ribu dengan fasilitas kamar mandi dalam dan ada TV. Selepas menaroh tas , kemudian menggunakan waktu malam itu untuk berjalan menyusur  Kota Lasem.  Alun2 kota yg hanya seukuran lapangan badminton dan ada berjejer penjual aneka makanan malam. Nasi  goreng, Angkringan dan mie rebus. Di sebarang jalan ada penjual makanan gendongan dan orang lasem menyebut  “OPOR TUYUHAN”.
Kira2 begini ujud Opor  Tuyuhan makanan khas kota lasem. Soal rasa ? nikmatt!!! Anda musti coba …
Khas Kota Lasem
Tuyuhan adalah nama desa di Lasem, nah opor ayam khas Lasem emang muasalnya dari sana. Maka di sebut opor  Tuyuhan. Lasem sudah dikenal sebagai kota pelabuhan semenjak abad ke-7 dan merupakan kota besar sepanjang garis pantai utara. Bahkan di Kota Lasem dulu ada Geladak kapal ( pabrik pembuat kapal).  Kenapa di Kota Lasem ? sebab di sekitar kota lasem masih banyak pohon2 jati yg untuk bahan membuat kapal. Misal wilayah Rembang dan sekitarnya.  Kedatangan orang Cina pertama di Lasem tercatat pada abad XV (1411-1416), bernama Bi Nang Un. Dan untuk mengabadikan nama Bi Nang Un ,maka di kota lasem ada wilayah bernama Binangun.
Foto SIGIT WITJAKSONO (Njo Tjoen Hian )
SIGIT WITJAKSONO (Njo Tjoen Hian)
Batik Lasem
Sejarah batik emang luas banget. Jejak pembauran etnis Cina dan Jawa masih terasa hingga kini di Lasem. Hal itu terekam jelas dalam selembar kain batik Laseman. Lucunya,Motif batik Lasem menyimpan kisah pertautan dua budaya : Cina dan Jawa. Ragam hiasnya kental dengan pengaruh budaya Cina, seperti motif burung hong (lampang kemakmuran), kupu-kupu, banji dan kikin, berpadu serasi dengan motif geometris Jawa seperti parang, kawung, sampai udan liris. Batik lasem mempunyai warna yg khas Yaitu merah darah ayam (getih pitik). Hal ini disebabkan oleh kandungan air di kota lasem yg mempunyai kadar mineral berbeda dengan kota lain ( Solo,Pekalongan atau Semarang). Bahkan pernah ada pengusaha batik membawa bahan pewarna ke pekalongan dan diproses di pekalongan. Hasilnya tidak se”merah” di kota lasem. Ini uniknya !
Proses Membuat Batik Lasem
Batik Lasem
Pernah dengar  “batik tiga negeri” ?. Disebut demikian karena dalam selembar kain batik tiga negeri, prosesnya dilakukan di tiga wilayah Jawa yang terkenal dengan pewarnaannya yang khas. Untuk warna biru indigo dilakukan di Kudus, warna soga di Solo atau Yogya, sedangkan warna merah di Lasem. Maka tak jarang selembar “batik tiga ngeri” mahal minta ampun.

Kota Tua Lasem
Siang itu saya menyusur perkampungan batik dan bbrp toko disana. Dan akhirnya dikasih referensi untuk menemui Pak SIGIT WITJAKSONO (Njo Tjoen Hian). Dialah sesepuh etnis tinghoa di kota Lasem. Segelas sirup warna hijau dan udapan membuat suasana jadi nampak cair. Pak sigit bercerita ttg kota lasem yg dulunya ada sungai besar membelah kota lasem, Hingga prahu2 besar bisa masuk ke wilayah Lasem. Dan juga soal Gladak kapal ( pabrik kapal) di dekat pesisir. So ? kalo ke Lasem, saya harap anda berkunjung ke pak sigit.
Bangunan Kota Lasem
Pompa air untuk pembuat garam
Garam Lasem
Di sekitar  bibir pantai kota lasem terdapat petani pembuat garam. Karena pada kemarau tiba,lahan mereka kering dan dialifungsikan jadi tempat membuat garam.  Kunjungan terakhir adalah ke tempat petilasan sunan bonang. Letaknya ada di sebelah timur kota lasem. Dengan berjalan menanjak kira2 10 menit, kita bisa tahu kota lasem dari atas.
Petilasan sunan Bonang
Semoga ini bisa jadi referensi kalian yg pengen tahu tentang kota lasem….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar