Semarang
memang pantas dijuluki kota klenteng, didaerah pecinan hampir disetiap
pojok gang dapat dijumpai klenteng masing-masing dengan keistimewaannya
sendiri. Nilai historis dan legenda akan kita jumpai bila kita
menelusuri riwayat masing2 kelenteng.
Salah satunya kelenteng Sam Po Kong (orang Semarang bilang Gedong Batu), disamping terkenal dengan legenda keperkasaan Laksamana Cheng Ho (bahkan saat ini sudah di filmkan), klenteng ini juga menyimpan legenda Kyai Juru Mudi Dampo Awang (Wang Cing Hong).
Ketika saya masih duduk dibangku SD (Simongan) masyarakat sekitar
Gedong Batu digemparkan dengan penemuan kapal Dampo Awang disumur salah
satu rumah penduduk. Kalau gak salah, lokasi desanya waktu itu bernama
Penggiling.
Waktu itu memang musim kemarau, sumur2 pada kering sehingga banyak penduduk yang memperdalam sumurnya untuk mendapatkan air.
Pada sumur salah satu penduduk, tiba-tiba ditemukan benda yang kemudian
ternyata ujung sebuah kapal terbuat dari kayu, maka gemparlah penduduk
sekitar.
Saya masih ingat betul, waktu itu juga ikut melihat sendiri sumur tersebut.
Pemilik rumah dan para tetangga memutuskan akan membongkar kapal tsb.
Tapi malamnya, pemilik rumah bermimpi bertemu dengan seseorang tua yang
melarang pembongkaran kapal tsb, kalau kapal itu tetap diambil juga
maka Semarang akan kembali menjadi lautan seperti dulu.
Konon, dulu memang kota bawah adalah lautan sedangkan pantainya adalah daerah bergota sampai candi (kota atas).
Maka si pemilik rumah ketakutan dan tidak jadi membongkar kapal itu.
Saat ini, kalau saya ke Semarang tidak tahu lagi dimana posisi sumur
tersebut, karena Gedung Batu dan sekitarnya sudah sama sekali berubah,
mungkin juga kena jalan layang dan jembatan Kaligarang.
Menurut anda, betulkah kapal tsb kapal Dampo Awang ? dan betulkah mimpi harus dipatuhi ?
mantab
BalasHapusmakasih......... komennya sips
Hapus