KOMENTAR

Kamis, 13 Desember 2012

Menjadikan Lasem ‘Heritage City’ Pertama di Indonesia

Memiliki Heritage City yang mendapat pengakuan resmi dari Unesco mungkin masih menjadi angan-angan para pecinta sejarah dan kota tua di Indonesia. Padahal di Indonesia banyak sekali terdapat kota-kota lama atau Heritage City yang tak kalah cantik dan bersejarah di banding milik tetangga yang berhasil memperoleh pengakuan resmi dari Unesco.  Apa yang terjadi sebenarnya?


Saat berkunjung ke Melacca salah satu heritage city di Malaysia, saya tak terlalu terpesona dengan bangunannya karena di Indonesia saya menemukan yang lebih bagus, tapi saya terpesona dengan bagaimana pemerintah menjadikan kota yang ‘biasa’ saja menjadi ‘luarbiasa’. Di kota kecil itu, heritage city tidak mencakup keseluruhan kota, tapi terfokus di kawasan pecinan dan gereja merah, namun nama Melacca secara keseluruhan kota telah melambung menjadi sebuah heritage city. Dukungan pemerintah dan pariwisata Malaysia dalam menjadikannya heritage city memang tidak setengah hati. Di pejuru kawasan wisata tersebut, banyak ditemukan petunjuk-petunjuk jalan, cerita di balik suatu bangunan/termpat, membangkitkan pusat belanja/souvernir, hingga kuliner di pecinan yang ramai. Kota yang bersih dan nyaman untuk berwisata. Sebagai pembanding, saya pernah menuliskan opini saya membandingkan kota Melaca dengan kota Semarang http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2010/12/01/melacca-vs-semarang-kenapa-melacca-bisa-jadi-world-heritage-city-dan-semarang-ga-bisa/ .
Kembali ke mimpi memiliki ‘heritage city’, saat kunjungan saya di Lasem, kota kecil di kabupaten Rembang,saya dapatkan semangat teman-teman ‘Forum Komunikasi Masyarakat Sejarah (FOKMAS)Lasem,  yang memiliki mimpi menjadikan Lasem ‘Heritage City’ pertama di Indonesia yang di akui Unesco. Mimpi yang luar biasa, tapi bukan berarti tak bisa.
133284078845724948



sudut suatu jalan di lasem
Forum Komunikasi Masyarakat Sejarah (Fokmas)  Lasem ini telah memulai kerjakerasnya, dengan mengumpulkan data sejarah, wisata, kesenian rakyat, dan segala hal yang berkaitan dengan ke-khas-an Lasem seperti batik Lasem yang begitu terkenal, juga menggandeng para ahli di bidangnya, seperti bapak Sigit Witjaksono sebagai sesepuh tionghoa dan pengrajin batik Lasem.13328409181318998815

Njo Tjoen Hian/Sigit Wicaksono, sesepuh tionghoa dan pakar batik Lasem
Fokmas Lasem juga telah mengelompokkan peminatan bagi pengunjung Lasem, seperti lingkup sejarah, mulai dari awal sejarah Majapahit dengan beberapa peninggalannya, sejarah Tionghoa di Lasem dengan Klenteng2 kuno bahkan tertua di Jawa hingga sebuah vihara cantik yang memiliki pemandangan spektakuler kota Lasem,
1332841170132194557
Klenteng Cu An Kiong, tertua di Jawa
1332841336394158072
pesujudan sunan bonang
juga wisata Religi bagi umat muslim di pesujudan dan makam Sunan Bonang. Dari segi arsitektur pun Lasem cukup unik, dengan pecinannya, dengan mudah di temui rumah-rumah  khas Tionghoa dengan tembok-tembok tinggi dan rumah besar di dalamnya yang memiliki atap khas rumah Tionghoa berbentuk ekor burung walet, membuat penasaran mengintip ke dalam saat melaluinya. Dan yang paling terkenal adalah Batik Lasem, batik yang memiliki ke khas-an warna merah cerah ini yang di kenal dengan warna ‘merah darah ayam’ hanya dapat di temukan di Lasem, dan bila tertarik, kita juga dapat melihat langsung pembatikan, mulai dari sekelompok ibu yang sibuk membatik dengan cantingnya hingga pewarnaan dengan warna-warna alami.
13328415101790077974
rumah cantik yang ditinggal pemiliknya
13328412371355287117
Batik Lasem
Bahkan Fokmas Lasem juga berhasil menghidupkan kembali kesenian rakyat yang telah hampir 50 tahun mati suri, dan kami beruntung malam itu untuk pertama kalinya Kesenian Rakyat Lasem Laesan kembali di pertunjukkan secara utuh.
133284128432573848
penabuh musik pertunjukan Laesan
Saat ini hasil kerjakeras Fokmas Lasem telah mulai membuahkan hasil, terbukti dari mulai dikenalnya Lasem dan ramainya wisata Lasem setahun terakhir ini. Juga banyak liputan yang dilakukan media menceritakan Lasem yang di kenal dengan Tiongkok Kecil di Jawa.
Untuk mewujudkan mimpi Lasem menjadi Heritage City memang berat dan tidak mudah, masih banyak pekerjaan rumah  yang harus di benahi dan dilakukan, tapi setidaknya FOKMAS Lasem telah memulai, sedikit demi sedikit, semoga pemerintah daerah turut serta memberikan dukungannya. semoga terwujud Lasem Heritage City pertama di Indonesia.
13328416341537142080

Tidak ada komentar:

Posting Komentar